Akhirnya Minggu Bersepeda Lagi

Mukharom.com Sudah menjadi aktivitas rutin sejak tahun lalu, bahwa Minggu pagi saya jadwalkan untuk bersepeda (kalau tidak malas). Semakin dewasa saya semakin peduli dengan kesehatan, termasuk salah satunya adalah dengan berolahraga. Walau memang berat sekali memulainya, karena sudah bertahun-tahun saya jarang sekali berolahraga. Banyak yang menjadi penghalang, salah satunya yang paling besar adalah rasa malas. Namun kalau tidak dimulai, tidak akan tau bagaimana asyik dan pegalnya bersepeda.

Sebenarnya Minggu bersepeda ini merupakan salah satu resolusi tahun 2020 saya untuk lebih rutin lagi, tanpa bolong. Namun semesta berkata lain, awal 2020 sudah disambut dengan hujan lebat yang berdampak banjir (termasuk rumah saya). Ya sepeda saya memang bukan sepeda air.

Minggu ke Minggu berlalu, tapi hujan turun di pagi hari. Saya tidak mau memaksakan diri, bisa-bisa bukan sehat yang didapat malah masuk angin. Padahal sudah semangat-semangatnya tidur lebih awal di malam minggu, bangun pagi dan melakukan streching saat itu. Sudah membayangkan udara pagi yang segar dan menyambut hadirnya mentari pagi di Hari Minggu. Sekalinya cuaca cerah, badan tidak mendukung karena lelahnya aktivitas pekan tersebut. Namun semua saya akhiri di 16 Februari lalu.

Memulai Kembali: Semangat!

Agar tetap dalam kondisi yang fit dan semangat tinggi, aktivitas dimulai dari malam hari. Malam minggu saya selalu jadwalkan untuk tidur lebih awal, berbeda dengan anak muda lainnya yang memilih untuk bepergian keluar. Tentunya agar Minggu pagi tidak kesiangan dan dalam kondisi yang lebih fresh, dengan begitu aktivitas bersepeda akan lebih semangat dan mengasyikkan. Saya memulai keluar bersepeda di sekitar pukul 05.30 hingga 05.45 agar udara masih segar dan minim akan polusi kendaraan bermotor karena masih cukup sepi.

Ini adalah salah satu track yang paling saya sukai, jalanan yang cukup lurus, mulus, dan landai sangat mengasyikkan. Top speed selalu dicapai disini, terakhir hingga 30km/jam dicapai. Lalu ngos-ngosan kemudian 😀

 

Rehat Sejenak: Menikmati Pagi

Saya tidak terlalu memporsir olahraga, khawatir tidak kuat mencapai garis finish. Disetiap bersepeda saya selalu berhenti sejenak, sudah memiliki checkpoint sendiri di pinggir BKT (Banjir Kanal Timur). Spotnya cukup enak, disamping sungai, ada rerumputan, dan view matahari terbit yang sangat indah. Tidak lupa sambil menengguk air mineral yang dibawa untuk mengobati rasa haus.

 

Lanjut Mengayuh: Menuju Garis Finish

Setelah beristirahat, biasanya lajunya mulai melemah. Menghemat energi agar dapat mencapai garis finish dengan lancar, dan terlebih lagi track nya naik turun yang lebih melelahkan. Saya selalu targetkan minimal 10km jalan saya lewati, lebih dari itu lebih baik, kurang tidak boleh. Saya pun kadang menyempatkan menangkap gambaran di lingkungan sekitar dengan ponsel, yang menarik, indah, untuk menjadi bahan cerita dengan adik saya di rumah.

Mumpung masih muda, saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk berolahraga. Saya tidak ingin menyesal dikemudian hari, akibat kemalasan saya. Hidup ini hanya sekali, banyak cita-cita yang belum saya capai, jiwa raga saya harus kuat untuk mencapainya, walau umur tidak ada yang tahu.

Ayo mulai olahraga!

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *