Mencoba Frugal Living untuk Meningkatkan Investasi

Mukharom.com Beberapa waktu belakangan ini saya menyadari kondisi keuangan yang saya miliki tidak beres. Saya selalu merasakan hal tersebut diakhir bulan, entah itu minus atau balance antara penghasilan dan pengeluaran. Yang saya tanyakan, apakah pengeluaran saya yang terlalu besar atau pendapatan saya yang masih kurang?

Setelah otodidak melakukan pembelajaran perihal keuangan, saya menemukan banyak insight baru yang dapat diterapkan dan diharapkan dapat memperbaiki kondisi keuangan saya. Salah satu hal yang menarik dan sedang saya terapkan saat ini adalah Frugal Living. Frugal berasal dari Bahasa Inggris yang berarti Hemat, jika diartikan secara bahasa adalah Gaya Hidup Hemat. Banyak sekali tolak ukur untuk bisa dibilang menghemat. Namun berdasarkan beberapa referensi yang saya pelajari, ada beberapa point yang harus dicapai untuk bisa dibilang kita memenuhi Frugal Living. Apa yang menurut kita hemat, berbeda dengan orang lain yang kondisi keuangannya berbeda dari kita.

Beberapa aktivitas keseharian kita juga mempengaruhi kondisi finansial kita, atau gaya hidup dari orang-orang disekitar kita yang tidak sadar kita ikuti. Hal tersebut seringkali tidak kita sadari dan akhirnya baru merasa boros setelah menjelang akhir bulan. Saya akan sharing beberapa hal yang mendukung dan membantu saya dalam melakukan frugal living, tepatnya dalam konteks ini untuk meningkatkan investasi yang saya miliki untuk hari tua.

1. Mengatur Budget Bulanan

Ada beberapa rumus pembagian untuk keuangan dari berbagai sumber, misalnya menggunakan rumus 50-30-20 atau yang lainnya. Pembagian tersebut biasanya untuk kategori umum, misalnya untuk kebutuhan; keinginan; dan investasi. Namun pembagian tersebut pastinya berbeda-beda untuk masing-masing orang tergantung dengan pendapatan dan pengeluarannya. Saya pribadi lebih senang untuk membuat pembagiannya menjadi lebih spesifik lagi agar dapat memonitor lebih baik.

Biasanya post dari masing-masing pengeluaran saya rincikan terlebih dahulu, agar saya memiliki gambaran secara keseluruhan. Untuk post yang sifatnya rutin dan tidak bisa diganggu, saya selalu pisahkan diawal agar tidak terganggu saat pertengahan atau akhir bulan nanti. Misalnya untuk dana investasi dan dana keluarga, saya selalu memisahkannya diawal bulan. Pengaturan budget ini sebagai pengaman agar kita dapat menginjak rem apabila pengeluarannya akan atau bahkan sudah mencapai batas maksimal.

2. Mencatat Setiap Pengeluaran

Pencatatan pengeluaran sebenarnya ada kaitannya dengan point nomor 1. Sudah 3 bulan lebih saya mencatat pengeluaran saya dan saya kaget diawal-awal, ternyata pengeluaran saya selama ini cukup besar dan terkadang minus. Inilah yang membuat saya lebih sadar dan mulai menerapkan frugal living untuk keuangan yang lebih baik. Banyak metode pencatatan keuangan yang dapat kita dilakukan, bisa menggunakan aplikasi di smartphone; microsoft excel; google sheet; atau bahkan manual menggunakan kertas. Semua opsi itu hanyalah metode, yang terpenting adalah prakteknya yang menurut kamu paling nyaman dan dapat dilakukan secara rutin.

Saya menggunakan aplikasi karya anak bangsa yakni Moni. Salah satu yang membuat saya tertarik menggunakan Moni adalah integrasi dengan notifikasi dan dapat melakukan pencatatan transaksi secara otomatis. Fitur tersebut sangat cocok bagi saya yang baru memulai dan mungkin terkadang malas melakukan pencatatan manual karena tidak terbiasa. Memang terasa diawal sangat berat, namun apabila kita disiplin dan rutin untuk melakukannya maka akan terasa mudah.

Dengan mencatat pengeluaran, kita pun dapat melakukan review terhadap setiap pengeluaran kita. Sehingga dapat menentukan post apa yang bisa dan akan kita kurangin untuk menerapkan frugal living.

3. Mencari Promo dan Cashback Belanja

Tidak bisa dihindari, setiap bulan kita akan melakukan belanja untuk kebutuhan sehari-hari atau mungkin hanya keinginan semata. Sebagian orang mungkin akan menjadwalkan belanja saat weekend, namun jika tidak mendesak ada baiknya kita menunda untuk membelinya. Alasan untuk menunda tersebut yakni menunggu waktu adanya promo atau cashback saat berbelanja, yang dapat membuat kita lebih menghemat pengeluaran. Kita dapat memanfaatkan promo di beberapa e-commerce yang mengadakan sale pada waktu tertentu. Atau dapat juga menggunakan aplikasi cashback berbelanja seperti Shopback atau aplikasi lainnya.

4. Mementingkan Kebutuhan dibanding Keinginan

Konsep ini dapat dibilang gabungan antara frugal living dan konsep minimalism, yang lebih mementingkan untuk hidup yang lebih minimalis di beberapa aspek. Salah satunya saat membeli barang, kita dapat melakukan review secara pribadi terhadap barang yang ingin dibeli apakah memang itu yang benar-benar dibutuhkan atau hanya keinginan semata?

Beberapa orang mungkin mencari-cari alasan terhadap barang yang diinginkan, agar masuk ke kategori barang yang dibutuhkan. Padahal, setelah dibeli barang tersebut tidak sepenuhnya berguna atau bahkan hanya memuaskan keinginan semata. Bagi sebagian orang memang sangatlah sulit, tapi menurutku untuk beberapa waktu boleh saja untuk membeli barang yang diinginkan jika terdapat value yang lebih. Namun bukan berarti banyak mencari alasan yang menjadikan kita lebih konsumtif terhadap barang-barang keinginan dibanding kebutuhan.

5. Mengurangi Nongkrong dan Terus Belajar

Pandemi saat ini disisi lain dapat membawa hal yang lebih baik bagi saya, karena waktu nongkrong atau hangout lebih berkurang. Jika kita sadari, biaya jajan untuk hangout lebih mahal dibandingkan dengan biaya makan kita sehari-hari. Hal tersebut jika dirincikan memang kecil-kecil, namun jika sudah dijumlahkan akan menjadi besar dan membuat geleng-geleng kepala.

Untuk mengisi waktu luang karena tidak bisa hangout, kita dapat menggunakan waktu untuk terus belajar. Belajar bukan berarti hal yang membosankan, karena banyak sekali pembelajaran yang dapat kita ambil di internet. Salah satunya tentang frugal living ini, saya belajar dari beberapa artikel dan video di Youtube secara gratis dan dengan santai. Atau kita juga dapat melakukan pembelajaran untuk mengasah hardskill kita, untuk dapat bersaing di dunia industri yang saat ini semakin berkembang dan semangakin bersaing.

 

Mungkin itu saja 5 tips yang dapat saya share terkait dengan aktivitas Frugal Living yang saya lakukan. Setelah melakukan 5 hal tersebut, kita dapat melakukan review saat akhir bulan terhadap pengeluaran yang kita lakukan dalam 1 bulan. Apabila terdapat selisih biaya yang cukup banyak, kita dapat menambahkannya pada instrumen investasi sesuai dengan keinginan masing-masing. Namun jangan lupa untuk menyisihkan uang pada rekening sebagai dana darurat, jika ada kebutuhan darurat yang harus kita keluarkan pada waktu kapanpun.

Menjalani frugal living bukan berarti kita menjadi orang yang pelit. Dalam beberapa konteks kita harus tetap melakukan pengeluaran jika memang itu dirasa pantas atau bahkan kewajiban kita. Namun kita dapat mengurangi pengeluaran yang dirasa jika memang kita kurangi itu tidak mengurangi value atau tidak mendatangkan hal negatif bagi kita.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kita dapat hidup lebih hemat lagi untuk masa depan yang lebih baik. Jangan ragu untuk share tulisan ini agar orang lain dapat mengetahui lebih banyak tentang frugal living.

Have a good day!

Referensi bacaan dan pembelajaran:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *