Categories: Pengalaman

Pilih Aku atau Dia? (Pilkada Pertamaku)

Mukharom.com – Pilihan itu ada di tangan kalian masing-masing. Gunakanlah hak kalian dengan bijak dan gunakanlah hari liburmu dengan baik :-D. Makan tahu pake cabe, Jangan lupa minum kopi. Maaf barusan bukan pantun, karena sebenarnya saya tidak suka tahu.

Tahun ini saya genap berusia 20 tahun alias berkepala 2. Menjalani hidup sebagai pegawai swasta dan mahasiswa kelas malam yang terbiasa akan kerasnya kehidupan. Saya sudah melewati masa kanak-kanak, remaja, dan kini beranjak dewasa. Sudah sah menjadi Warga Negara Indonesia dan memiliki KTP sejak 17 tahun, sebelum kasus E-KTP itu terkenal dan sulitnya membuat KTP.

Alhamdulillah tahun ini masih diberikan umur dan diberikan kepercayaan untuk memilih calon pemimpin Jawa Barat serta Kota Bekasi. Saya bukan pengamat politik, apalagi pengamat mpo atik. Jujur saja saya belum mengetahui kelebihan serta seluk beluk para calon pemimpin tersebut. Ibaratnya mah mau ulangan tapi kaga pernah belajar, parah yah.

Hal tersebut bukanlah jadi masalah ataupun jadi alasan untuk Golput. Hari gini golput? Halo, coba pikir-pikir lagi. Saya anti banget sama yang namanya golput, ya wong pemerintah udah nyediain dana buat Pilkada yang ber-milyar-milyar atau bahkan bertriliyun-triliyun dan situ golput? Haduh, betapa sayangnya uang itu tidak dimanfaatkan. Kalau dipikir-pikir sih sayang juga duit segitu cuma buat milih orang, tapi ya ini kan Negara Demokrasi.

Nah sebelum hari H itu datang, saya sempatkan untuk belajar. Menelaah latar belakang dari masing-masing calon pemimpin. Saya ga mau daerah yang saya tempati di pimpin sama pemimpin yang ga punya apa-apa. Mulai dari latar belakang partai, kehidupan, pendidikan, penghargaan, saya perhatikan satu per satu. Saya pun sempat menonton terlebih dahulu debat Calon pemimpin masing-masing untuk melihat gaya berbicara dan pengetahuan masing-masing. Dari situ mulai terlihat mana pemimpin yang akan saya pilih.

Hingga saatnya tlah tiba. Saya bangun seperti biasa di hari itu, menikmati indahnya libur kembali setelah 2 hari masuk kerja :-D. Paginya, saya memantapkan kembali pilihan saya dengan menonton debat calon pemimpin di Youtube. Sampai tiba saatnya di TPS, di Rawa Bebek, Bekasi Barat. Ada yang tau? Atau ada tetangga saya yang baca postingan ini? 😀

Alhamdulillah saat itu antrian tidak terlalu ramai, saya bersama keluarga bergantian untuk memilih. Tiba saatnya saya memilih, saya diberi 2 kertas berisi calon-calon pemimpin. Sebelum saya coblos kedua kertas tersebut, diperiksalah kertas itu untuk memastikan belum adanya lubang di kedua kertas. “Ya, masih bersih”, oke saya lanjut berjalan ke balik bilik untuk “nyoblos”

Saya pastikan disitu tidak masuk ke bilik yang salah, baik itu bilik tetangga atau bilik-bilik lainnya. Saya juga pastikan orang di foto itu tidak salah, takutnya ada foto saya disana. Karena saya belum siap untuk jadi pemimpin Jawa Barat ataupun Bekasi. “Bismillahirrohmaanirrohim” saya mencoblos mereka. Alhamdulillah

Kertas kembali ku lipat ke keadaan semula, saya bergegas menuju ke kotak suara, memasukkan pelan-pelan agar tidak lecek. Legaaaaaa rasanya. Tahap terakhir yang ditunggu-tunggu adalah mencelupkan jari ke tinta biru, bukan tinta kamu (cinta kalee). Saya memilih jari kelingking kiri sebagai jari yang ku korbankan untuk mencelup ke tinta. Lumayan, buat bahan postingan di sosial media.

Jadi, marilah menjadi warga negara yang baik sejak dini. Walau saya bukan lagi usia dini. Hari kemarin biarlah berlalu, hari esok sambutlah dengan seru.

Have a good day!

Fajar Mukharom:
Related Post