Mukharom.com – Ramadhan sudah tiba, Marhaban ya Ramadhan. Alhamdulillah masih dipertemukan dengan bulan Suci Ramadhan di tahun 2018 ini, penuh syukur. Masih dapat berkumpul dengan keluarga. Karena tidak semua mendapatkan anugerah tersebut, sungguh indah. Ramadhan tahun ini dimulai di tanggal 17 Mei 2018, dan disambut dengan penuh berkah.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, bagi saya Ramadhan tahun ini tidak seindah tahun lalu. Ada suka maupun duka, ada bahagia maupun sedih. Namun dengan semangat yang tinggi semua itu harus dilalui, demi masa depan yang akan menanti.
Suka Ramadhan 2018
Alhamdulillah banyak sekali kebahagiaan di Ramadhan, bulan yang penuh berkah ini. Menjalankan ibadah jadi lebih semangat, bekerja pun seharusnya begitu. Masih bisa sahur bersama keluarga merupakan hal terindah pertama dalam Ramadhan. Karena ada beberapa rekan saya yang jauh disana, merantau, menjalani hidupnya tanpa keluarga. Hidup mandiri dan sahur tanpa ditemani keluarga. Bersyukurlah saya dapat bekerja di kampung Bekasi yang lokasinya tidak begitu jauh juga dari rumah tercinta.
Kebahagiaan kedua yakni dapat berbuka puasa bersama dengan keluarga. Ya tentu saja banyak yang diluar sana terjebak kemacetan, ketinggalan transportasi umum, atau memang tidak bisa pulang sebelum magrib karena tempat kerjanya jauh. Saya yang hanya 10km saja jaraknya antara rumah dan tempat kerja bisa kena macet, apalagi dengan yang lebih jauh. Hal-hal kecil yang membahagiakan memang patut disyukuri, karena dengan itu kita dapat bahagia.
Duka Ramadhan 2018
Sebenarnya saya tidak mau ada duka di Ramadhan ini, tetapi harus bagaimana lagi? Jadi tahun ini memang tahun pertama saya kuliah di bulan Ramadhan. Karena saya adalah pekerja alias karyawan alias pegawai, maka saya tidak dapat kuliah seperti orang-orang normal lainnya. Kelas karyawan pun ku ambil. Ya saya memang bekerja sambil kuliah, hal tersebut sudah pernah saya tulis di blog ini Bekerja Sambil Kuliah, Kenapa Tidak?
Duka yang saya alami pada Ramadhan ini yaitu tidak bisa melaksanakan sholat tarawih berjamaah di masjid. Beda seperti tahun-tahun sebelumnya, saya bisa menunaikan sholat tarawih bersama teman atau keluarga. Kuliah saya dimulai pukul 19:00 (7 malam) atau 19:30 (setengah 7 malam), dimana pada jam tersebut baru masuknya waktu Isya.
Setiap hari di bulan Ramadhan saya dijadwalkan pulang jam 4 sore, itupun tidak langsung pulang. Kadang ada pekerjaan yang tanggung, kadang “ngabuburit” terlebih dahulu. Minimal, adzan magrib saya targetkan untuk sampai di rumah dan menggapai suka di bulan Ramadhan. Setelah berbuka saya harus bergegas Sholat magrib, mandi sore, kemudian bersiap-siap lagi untuk berangkat. Berbeda dengan yang lain dapat berangkat ke masjid, saya harus ke kampus untuk mengikuti kelas perkuliahan.
Sedih memang, namun harus tetap dijalani. Saya memang baru masuk ke masa itu, mungkin orang lain sudah pernah melewatinya dan tidak mengalami duka tersebut saat ini. Tetap semangat untuk menggapai masa depan, dengan harapan membangun masa depan yang lebih baik.
Selamat menunaikan ibadah puasa. Tetap semangat dan bersyukur!