Kerisauan Menuju Masa Depan
Mukharom.com – Kuliah adalah hal yang saya targetkan sejak saya duduk di bangku Sekolah. Saya memang bukan berasal dari orang yang berada, biasa saja, tidak mewah. Namun saya melihat sosok wanita hebat yang dapat menjadi inspirasi bagi saya, ya Kakak saya sendiri. Dengan berbekal kepintaran dan keberuntungan beliau, ia bisa bekerja sekaligus kuliah dalam 1 hari. Orang tua kami tidak harus pusing memikirkan biaya kuliah, dan saya langsung berkomitmen “Saya harus bisa!”
Mari kita flashback ke masa lalu…
Saya memilih Teknik Komputer Jaringan sebagai jurusan di Sekolah Menengah Kejuruan yang saya duduki. Di SMK Negeri 1 Kota Bekasi saya memutuskan untuk belajar, walau sempat sedih karena Nilai UN yang didapat tidak memenuhi syarat untuk masuk di SMKN 26 Jakarta. Menikmati sekolah 3 tahun dengan begitu saja, sering galau, malas, ga suka, bete, tapi semua itu harus dijalani. Sempat berfikir salah jurusan, karena Mata Pelajarannya sangat tidak menarik, membosankan.
Hal tersebut dilewati begitu saja, mungkin karena belum menemukan ke-asyikkannya. Hingga akhirnya tiba masa Prakerin (Praktek Kerja Industri). Saya sempat bingung memilih tempat untuk Prakerin, apalagi ilmu yang saya miliki tidak seberapa, masih cemen, malu rasanya. Beruntungnya punya teman yang jago ngoprek dan memiliki ilmu TKJ yang lebih, Iman namanya. Saat itu kelompok kami ditawarkan PKL di Perusahaan IT di Bekasi, menggantikan kelompok yang tidak berani maju. Guru saya Ibu Nikmah Daulae memang menceritakan hal-hal yang menyeramkan dan tidak mengenakan seputar pemilik Perusahaan tersebut, pak Vavai namanya.
Saya cukup pede untuk mengajukan PKL disana, karena saya bersama dengan Iman. Sampai akhirnya bertemu dengan sosok pak Vavai di PT Excellent Infotama Kreasindo. Tapi saya melihat sosok yang berbeda dari yang disampaikan bu Nikmah sebelumnya 😀 . Hingga saya menjalani Prakerin disana selama 3 bulan, dengan senang, bahkan betah. Banyak hal-hal baru yang saya tidak temukan di sekolah, pengalaman baru, dan orang-orang baru.
Masa depanku mulai terlihat ketika pak Vavai menawarkan kami untuk bekerja di Perusahaannya. Rasa bahagia dirasakan saat itu karena cita-citaku bekerja sambil kuliah bisa tersampaikan disana. Ya, karena bekerja disana pastinya tidak terlalu menguras tenaga seperti di pabrik, karena pasti kuliah sambil bekerja tidaklah mudah. Namun bagaimana dengan posisi ku disana? Sedangkan skill yang dimiliki masih minim.
Saya tetap optimis saat itu, berdoa supaya mendapat yang terbaik. Saya melamar ke Perusahaan tersebut bersama rekan saya Iman, bertemu kembali dengan Team Excellent yang beberapa lama tidak saya jumpai. Kami melakukan test bersama pada hari itu, sekaligus menyapa dan temu kangen dengan senior-senior kami. Hingga akhirnya selesai test dan pulang, menunggu kabar selanjutnya, kabar baik tentunya..
Entah berapa lama saya menunggu panggilan, Alhamdulillah saya diberi kesempatan bekerja disana. Pesimis dan keraguan saya coba lawan, apalagi rasa malas. Namun sayang, rekanku Iman tidak ikut join, tidak dapat panggilan. Mungkin kita memang berbeda jalan, punya jalan masing-masing. Tidak ada yang tahu.
Saat ini cita-citaku berkuliah sudah terpenuhi, berkuliah dengan jurusan Teknik Informatika dan bekerja bagian Sales & Marketing. Saya juga sempat jadi Support Team, namun ternyata pak Vavai tahu saya tidak nyaman disana 😀 . Ya walaupun jika dipikir-pikir tidak berkaitan, namun saya yakin dunia teknologi pasti terus berkembang. Skill dibidang tersebut bukan hanya untuk kepunyaan saja, bisa digunakan untuk bekal bisnis atau berwirausaha, apalagi saat ini sudah eranya Digital.
Hidup itu mudah, jika kita berusaha, berdo’a, dan jangan lupa bersyukur.