Menerjang Lautan Lalu Pergi Meninggalkan
Tak terasa sudah 3 tahun kapal berlayar, waktu sangat cepat
Aku masih ingat ketika kapal itu dibuat
Nahkoda sibuk mencari awak kapal
Sepi, takut, bingung, dirasakan nahkoda kapal
Sampai akhirnya datanglah beberapa calon awak kapal
Dan bergabunglah dua orang awak kapal
Perjalanan pasti takan mudah, laut tidak selalu tenang
Kami pun perlu singgah, berharap awak kapal baru datang
Lalu melanjutkan perjalanan menerjang samudra
Untuk mencapai tujuan utama
Terkadang, muncul keraguan dan ketakutan sang nahkoda
Tapi kapal tidak mungkin berbalik arah
Kapal belum juga sampai di dermaga
Namun badai akhirnya tiba
Tak disangka, kami mengalami bencana
Tak terselamatkan, tak tau harus bagaimana
Badai pun reda, terlihat kapal lain tiba
Kami saling tatap, dan saling menyapa
Hingga akhirnya awak kapal mereka bergabung membantu kami
Mengisi kekosongan kursi
Kami melanjutkan perjalanan, menerjang lautan
Sesekali, ombak besar datang, namun kami harus bertahan
Naik turun, bergoyang-goyang
Berminggu-minggu kami lalui, sambil berusaha tetap tenang
Hingga akhirnya tujuan semakin dekat
Kami bersiap menurunkan jangkar, berteriak dengan kuat
Hal baik kami rayakan, walau hanya sekedar segelas minuman
Kami selalu menikmatinya bersama, menciptakan kenangan
Walau tak banyak yang menyambut kedatangan
Kami tetap bahagia ketika sampai di tujuan
Kami istirahat sejenak, bersama sambil menyiapkan lebih lanjut
Perlahan mulai berdatangan, mereka yang saling menyambut
Namun masih banyak orang yang mengabaikan kami
Tapi kami terus berusaha untuk mendapatkan hati
Perjalanan siap dimulai kembali
Tujuan selanjutnya siap diarungi
Namun tak sesuai apa yang dibayangkan
Satu awak kapal, tidak dapat melanjutkan
Nahkoda harus merelakannya, menghargai pilihannya
Hingga datang pimpinannya, yang meminta satu awak kapalnya
Ia tak ingin meninggalkan nahkodanya
Hingga akhirnya pergi dengan kapal kecil didekatnya
Perjalanan dimulai kembali, dengan tujuan mencari
Mencari awak kapal baru, untuk melengkapi kursi
Sepertinya satu pun dapat memenuhi, untuk memulai lagi
Dan bergabunglah awak kapal baru yang bisa melengkapi
Pelayaran berikutnya tidaklah panjang
Awak kapal itu tak dapat lanjut berjuang
Padahal perjalanan terlihat masih panjang
Dan ada rasa khawatir saat menerjang karang
Perjalanan berlanjut, walau terasa tak sama
Melanjutkan perjalanan walau hanya berdua
Ketika badai datang, begitu lelah rasanya
Dalam hati bertanya, apa ini sudah waktunya
Mercusuar semakin terlihat, walau hanya cahayanya
Kami pun melanjutkan, untuk menuju tempatnya
Walau ombak sedang amat tak bersahabat
Kami harus menepi selagi sempat
Kapal sudah berlabuh, kami sempatkan untuk menepi
Dalam hati bertanya, apakah ini sudah pasti?
Akhirnya nahkoda memutuskan untuk pergi
Dan tidak melanjutkan perjalanannya lagi