Berinvestasi dengan Menetapkan Target bersama Bibit
Mukharom.com – Alhamdulillah akhirnya bisa menulis lagi setelah beberapa bulan sibuk dengan Tugas akhir perkuliahan saya yang sangat memusingkan. Setelah selesai dengan perkuliahan, pikiran saya langsung terfokus pada bagaimana saya dapat balik modal dari biaya kuliah yang saya keluarkan dengan gelar sarjana ini. Namun saya tersadar juga untuk uang masa tua saya, untuk tabungan pernikahan, serta tabungan lainnya yang belum jelas. Bagaimana mengorganisir semua itu agar bisa tetap terukur dan mencapai targetnya?
Saya sangat bersyukur dengan kemudahan teknologi dan informasi bermanfaat yang sangat banyak bertebaran di Internet, salah satu yang membuka mata saya adalah dari beberapa video Youtube Raditya Dika. Dari video yang mungkin bagi orang akan memandang negatif karena pamer pemasukan dan pengeluaran, namun bagi saya itu merupakan salah satu motivasi dan insight menarik bagaimana orang bisa mendapat sumber income yang beragam. Tidak hanya bercerita tentang pendapatan, mereka juga sharing cara mengelola uangnya dan salah satunya mereka investasikan ke berbagai aset. Dengan adanya instrumen investasi yang sangat bermacam-macam, dan saya kembali merenung. Selama ini berinvestasi di reksadana (30%) dan saham (70%) selama sekitar 3 tahun, berapa return yang saya dapat? Sebenarnya uangnya untuk apa sih? Sudah menabung rutin belum selama ini?
Kepala saya dipenuhi banyak pertanyaan yang akhirnya membuat saya sadar. Gaya menabung dalam investasi saya selama ini benar-benar buruk. Tidak rutin, tidak memiliki strategi yang baik, tidak termonitor, tidak memiliki target yang jelas. Saya tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi yang baik, saya tidak jago dalam melakukan analisa fundamental saham, saya tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan jual beli saham. Kenapa saya memilih instrumen saham dengan persentase investasi yang lebih besar?
Disclaimer: Saya tidak berafiliasi ataupun dibayar oleh Bibit untuk menulis artikel ini. Ini merupakan pure pengalaman dan sharing saya terhadap hal yang menurut saya berguna dan bisa memberi informasi bagus ke orang banyak. Namun jika setelah membaca artikel ini kamu memutuskan untuk menginstall Bibit, dukung saya dengan memasukkan kode refferal mukharom ketika mendaftar Bibit (kamu juga akan mendapat CASHBACK Investasi 25.000).
Memutuskan untuk Beralih ke Reksadana
Saya berpikir, investasi saham itu bukan untuk gaya-gayaan, ikut-ikutan atau bahkan terlihat keren. Uang yang saya miliki harus saya atur dengan baik, namun jika saya tidak memiliki ilmu yang mendalam tentang saham berarti saya mengambil resiko yang tinggi. Manusia memang tidak pernah mudah merasa puas, terutama dengan keuntungan atau pendapatan yang dimilikinya. Tetapi jika saya terus menuruti ego ketidakpuasan tersebut, saya hanya mengandalkan analisa sotoy saya dan keberuntungan saya dalam melakukan investasi. Mengapa saya tidak serahkan saja ke orang yang lebih professional dalam bidangnya untuk mengelola uang saya? Dalam hal ini adalah Manajer Investasi yang ada di dalam produk Reksadana.
Ya saya akan mengubah persentase investasi saya menjadi sebaliknya, 70% saya alokasikan untuk Reksadana dan 30% untuk Saham. Mungkin akan berubah setiap bulannya dan menyesuaikan, saya belum tau. Namun semuanya masih belum bisa saya perbaiki jika saya masih terus menggunakan IPOT, banyaknya Reksadana yang ada membuat saya bingung menentukannya. Belum lagi saya harus membagi-bagi secara manual porsi investasi sesuai tujuan saya. Ini yang membuat saya malas dan tidak konsisten dalam melakukan investasi.
Memilih Bibit untuk Platform Investasi
Saya agak menyesal baru tau fitur keren Bibit sekarang, padahal aplikasi ini sudah hadir cukup lama di Indonesia. Salah satu faktornya adalah kemalasan akan berpindah dan mencoba aplikasi investasi baru, karena sudah sekitar 4 tahun saya menggunakan IPOT dari Indopremier. Ada beberapa fitur yang menurut saya sangat keren dari Aplikasi Bibit ini, yang membuat saya memutuskan untuk mendaftar dan mencoba aplikasi ini untuk berinvestasi. Berikut fitur menarik dan keren versi saya, yang tersedia di aplikasi Bibit.
Melakukan Investasi Tertarget
Sebenarnya melakukan investasi selama ini buat apa sih? Agar menjadi kaya? Memangnya tidak ada kebutuhan lain dan uang yang kita miliki akan disimpan begitu saja? Perencanaan keuangan sangatlah perlu, salah satunya adalah memisahkan tabungan A dengan tabungan B agar tidak tercampur dan dapat bertumbuh sesuai dengan tujuan dan target masing-masing. Di Bibit, tujuan tabungan tersebut bisa kita pisahkan dengan membuat Portfolio yang bisa kita berikan nominal target masing-masing yang ingin dicapai.
Dalam 1 portfolio, biasanya Bibit akan membelikan Paket Reksadana yang terdiri dari 3 reksadana dengan jenis yang berbeda. Bibit akan mengemasnya sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan dan menyesuaikan dengan risiko serta return dari tabungan Reksadana kamu. Misalnya dalam contoh kasus kali ini saya membuat portfolio untuk Dana Pensiun dengan target 500 juta yang akan saya capai pada umur ke 45. Setelah melakukan survey maka Bibit mendefinisikan saya memiliki Portfolio Agresif, dimana komponen reksadana terbesarnya terdapat di Reksadana Saham.
Di portfolio tersebut kita dapat memantau berapa return atau imbal hasil dari investasi yang kita peroleh, status dari target tersebut apakah sesuai dengan rencana atau tidak, dan tentu saja progresnya. Kita tidak perlu lagi mencatat secara manual portfolio yang kita miliki, karena sudah tercatat secara otomatis oleh aplikasi Bibit tersebut.
Rekomendasi dari Robo Advisor
Dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan, Bibit memiliki kemampuan analisa dengan robot yang mereka beri nama Robo Advisor. Fitur ini membuat Bibit dapat lebih mengenal profil dari investornya. Kamu hanya diperintahkan untuk mengisi beberapa survey pertanyaan, kemudian Bibit akan mengidentifikasi profil resiko kamu seperti apa. Selain itu, kamu juga dapat melakukan Simulasi Investasi dari profil resiko kamu dengan berbakai skenario.
Misalnya jika saya melakukan investasi awal sebesar 100 ribu dan saya melakukan investasi bulanan sebesar 1 juta rupiah, maka dalam waktu 10 Tahun nominal tersebut akan menjadi 232 juta rupiah. Berbeda jauh dengan kita menabung pada Rekening Tabungan biasa yang hanya menghasilkan nominal sekitar 128 juta rupiah. Tentu saja untuk hasilnya akan berbeda sesuai dengan profil resiko dari masing-masing investor.
Multiple Portfolio
Apabila kamu memiliki berbagai target yang ingin kamu capai, kamu dapat membuat portfolio baru dan mengisinya sesuai dengan target yang ingin diraih. Misalkan kamu ingin menabung untuk dana pensiun, pembelian rumah, pernikahan, dan lainnya. Kamu dapat memisahkan tabungan masing-masing agar tidak tercantum serta dapa kamu monitor perkembangannya masing-masing.
Tambahan
Mungkin kamu bertanya: “Wah kalau pakai Bibit, berarti semua reksadana bakal dipilihin sama Bibit dong? “. Reksadana yang dipilih oleh bibit adalah jenis reksadananya saja, kamu dapat memilih reksadana sesuai dengan keinginan kamu untuk masing-masing jenis.
Misalkan untuk Reksadana Pasar Uang, saya tidak ingin memilih Sucorinvest Money Market Fund. Saya dapat mengklik bagian Pasar Uang dan akan diarahkan ke halaman list Reksadana. Saya dapat memilih dan melihat profil dari Reksadana yang ada, sesuai dengan pilihan dari preferensi saya.
Bonus Tambahan!
Saya buruk dalam berinvestasi saham. Ini adalah portfolio Saham saya (kiri) dengan persentase investasi 70% dan portfolio Reksadana saya (kanan) dengan persentase 30%. Lihat bagaimana perbedaannya? Saya loss 11.87% pada saham dan gain 7.95% pada Reksadana. Jadi jika kamu memang tidak memiliki kemampuan untuk berinvestasi saham, jangan terlalu mengedepankan ego dalam mencari keuntungan yang tinggi di Saham.
Bagaimana, memutuskan untuk menginstall Bibit dan memulai investasi Reksadana? Jika kamu ingin mendapat cashback sebesar Rp25.000 saat mendaftar, silakan masukkan kode refferal mukharom. Semoga tabungan investasi kamu bisa terkumpul sesuai dengan target ya, begitupun saya.
Have a good day!