Sholat Jum’at di Masjid Jamek Malaysia
Mukharom.com – Ibadah Solat Jum’at merupakan kewajiban bagi para lelaki muslim di muka bumi ini. Sebagai seorang lelaki muslim yang tulen saya pun tidak mau melewatkan kewajiban tersebut, walaupun saya sedang merantau ke Negeri tetangga Malaysia ini. Sholat Jum’at kali ini sudah kami (saya dan 2 teman lainnya) rencanakan dan tulis di itinerary perjalanan. Kebetulan agenda hari Jum’at kami buat agak santai dan mengunjungi ke tempat yang tidak jauh dari Masjid Jamek tersebut.
Salah satu kendala yang kami alami saat di Kuala Lumpur, Malaysia adalah beradaptasi dengan Time Zone atau Zona Waktu di Negara ini. Karena Malaysia menggunakan Zona Waktu GMT +8 yang artinya memiliki waktu yang lebih cepat 1 jam dibandingkan dengan Negeri tercinta Indonesia. Padahal secara geografis dan yang saya alami, sebenarnya waktu antara Indonesia dan Malaysia hanya berbeda beberapa menit saja (terlihat dari terbit dan tenggelamnya Matahari). Hal ini mengakibatkan saya harus menggeser waktu dari aktifitas yang saya lakukan seperti biasanya agar menyesuaikan dengan waktu di Malaysia.
Sebagai contoh Adzan Subuh baru berkumandang sekitar pukul 05:45 pagi, berbeda sekitar 1 jam dengan Indonesia. Matahari pun baru terbit dan memancarkan sinarnya sekitar pukul 07:00 pagi, yang artinya jam 6 pagi disana masih gelap gulita. Kami pun harus menyesuaikan aktifitas untuk menjalani hari, walaupun masih agak ‘kagok’ dan sedikit aneh tidak seperti biasanya.
Recharge sebelum Beraktifitas
Hari sebelumnya kami sarapan di TG’S Restaurant yang sudah sempat saya bahas sebelumnya (baca: TG’s Restoran Halal & Maknyus di Bukit Bintang, Malaysia!). Namun pada kali ini kami memilih untuk mencari nasi bungkus agar lebih menghemat Ringgit dan mencoba cita rasa khas makanan lokal 😀 . Ternyata kami menemukan penjual makanan di pinggir jalan dekat Jalan Alor, yang lokasinya tidak jauh dari Penginapan kami. Penjual makanan tersebut berwajah Asia, entah asli melayu atau jangan-jangan orang Indonesia. Kami pun memesannya dengan lauk pilihan masing-masing yang dipilih.
Kami pun menyantapnya bersama di balkon tempat kami menginap di Bukit Bintang. Kalau begini jadi kangen Nasi Uduk di Indonesia hahahaha 😀 . Lumayan nikmat, dengan porsi nasi yang cukup banyak dan cukup mengisi perut kami hingga siang hari.
Sholat Jum’at di Masjid Jamek Kuala Lumpur, Malaysia
Setelah puas dan cukup lelah berkeliling di Dataran Merdeka, kami pun singgah di Masjid Jamek. Kebetulan sudah mau masuk waktu Zuhur, dan kami sudah melihat orang mulai menyinggahi Masjid. Saat itu cuaca sedang terik-teriknya, panas sekali dan kami berjalan kaki dari Kuala Lumpur City Gallery. Kami sempat mampir sebentar ke Sevel untuk membeli minuman dingin karena keringnya tenggorokan. Walaupun panas matahari sangat terik menyinari, kami tetap semangat menuju ke Masjid tersebut!
Tiba di area masjid, kami pun langsung bergegas mencari tempat Wudhu dan Tandas (toilet) untuk membersihkan diri dan berwudhu. Tempat wudhu tersebut terpisah dari area masjid, sehingga kami harus berjalan lagi setelah berwudhu untuk masuk ke Masjid. Saat itu sudah ramai lelaki muslim berdatangan dan memadati area masjid tersebut.
Selesai berwudhu kami pun langsung memasuki area masjid. Sayangnya ketika kami tiba area dalam masjid tersebut sudah cukup padat terisi, sehingga kami memutuskan untuk duduk di area luar masjid saja. Kami tidak ingin memaksakan masuk dan duduk menunggu Adzan berkumandang di area teras luar masjid.
Khutbah yang disampaikan menggunakan bahasa Melayu, bahasa resmi Malaysia. Namun kami cukup memahami bahasa yang dikatakan, karena khutbah yang disampaikan dengan notasi yang agak pelan sehingga dapat kami pahami. Orang yang datang ke masjid tersebut dari berbagai suku bangsa. Mulai dari penduduk Melayu asli, India, Indonesia seperti saya ini, bahkan ada wajah-wajah Amerika yang terlihat di Masjid ini. Waktu Dzuhur kala itu sekitar pukul 13:30, yang artinya berbeda sekitar 1 jam 30 menit dari Indonesia. Kami pun harus menunda makan siang lebih lama dan menahan lapar siang itu 😀
Alhamdulillah Sholat Jum’at sudah selesai kami jalankan, kami pun bergegas meninggalkan masjid untuk menuju tujuan selanjutnya. Orang-orang pun bergerombol keluar meninggalkan masjid untuk menjalankan aktifitasnya kembali. Sama seperti di Indonesia, para pengemis pun masih menghiasi, tepatnya di pintu-pintu keluar masjid. Kami pun menuju destinasi selanjutnya yakni My Din untuk berburu oleh-oleh, yang kebetulan lokasinya tidak begitu jauh dari Masjid Jamek ini.
Bagaimana rencana perjalanan kamu nanti? Semoga bisa berjalan dengan lancar dan menjalankan ibadah ya. Jangan malu bertanya jika di Negeri orang, walaupun terkendala dengan bahasa 😀
Have a good day!